Minggu, 31 Mei 2015

PELANGGARAN KODE ETIK FARMASI



Sungguh mencemaskan! Laporan investigasi oleh Naturalnews dan Propublica 15-08-2012 membeberkan pelanggaran etika dan hukum yang dilakukan oleh perusahaan raksasa farmasi Eli Lily yang berkedudukan di Indianapolis Amerika Serikat. Tahun 2011 tercatat telah mengeluarkan “dana promosi” $200 juta kepada para dokter. Dan sejak 2009 setuju untuk bayar denda $1.4 milyar atas kesalahan menjual obat Zyprexa sesuai tuntutan pengadilan.

Kasus “BigPharma” atau mafia obat yang diduga menimpa Eli Lily mengingatkan heboh skandal raksasa farmasi GSK (Glaxo Smythe Kline) Juli lalu yang dikenakan denda $3 milyar akibat pelanggaran hukum jual obat sejak sepuluh tahun yang silam. Namun besarnya denda diperkirakan tidak akan menggoyah perusahaan mengingat keuntungan usaha yang diraup jauh melebihi besaran denda.

“Hanya” $200 juta menyuap para dokter.

Perusahaan Eli Lily yang telah berdiri satu abad dan telah menjamah 125 negara termasuk Indonesia dikenal dengan produk obat prozac, cialis, cymbalta. Kasus terkuak ketika pemerintah federal sejak 2012 menuntut laporan Biaya Promosi dari perusahaan obat dan peralatan medis. Situs Naturalnews melempar temuan ke publik. Namun rincian pengeluaran biaya “uang pelicin” kepada para dokter berasal dari di situs Propublica.

Pada intinya adalah praktek pelanggaran kode etik di mana perusahaan obat menyuap para dokter dan praktisi medis agar menulis resep obat milik perusahaan. Sebagai timbal balik maka kucuran dollar mengalir ke kantong dokter. Terungkaplah pada tahun 2011 saja lebih dari $200 juta uang suap dikucurkan buat para dokter yang merangkap sales tidak resmi.

Dalam investigasi terungkap bahwa banyak dokter bersedia memberi obat kepada pasien berupa obat “off label”. Artinya obat dijual tidak sesuai indikasi (peruntukan). Di dalamnya termasuk obat dewasa tapi diberikan untuk anak-anak.


(it.wikipedia.org)
Menutupi resiko bahayanya Zyprexa obat schizophrenia.

Eli Lily dikabarkan menutup-nutupi biaya promosi konon karena sedang tersandung perkara kriminal. Dalam hal ini FDA (Food and Drug Administration) memberi kesaksian bahwa sejak sepuluh tahun silam Eli Lily menjual obat Zyprexa dengan cara yang tidak disetujui oleh FDA. Atas pelanggaran ini perusahaan setuju bayar denda $1,4 milyar sejak 2009.

Sebagai perusahaan raksasa farmasi denda tersebut bagi Eli Lily and Company tidaklah seberapa mengingat revenue tahunan lebih dari $20 milyar per tahun. Pemasukan kebanyakan dari penjualan hak paten utamanya di luar Amerika Serikat.

Investigasi yang dilaporkan Propublica meliputi lebih dari 10 perusahaan terkemuka. Gejalanya adalah ada tanda-tanda setelah kasus Glaxo Smythe Kline dan Eli Lily akan segera munyusul “pasien baru” yang terkena denda milyaran dollar. Biaya suap tentu saja menaikan harga obat, juga membiarkan terjadinya salah resep.

Dikabarkan para dokter yang terlibat sudah wanti-wanti agar namanya tidak disebut-sebut telah “dipengaruhi” oleh marketing perusahaan farmasi dengan imbalan puluhan hingga jutaan dollar. Tapi lupa kepada pasien yang menjadi korban salah obat dan mahalnya harga obat.

Diungkap pula dokter yang terlibat menjadi hobi minta diatur agar mendapat jatah jadi pembicara di seminar dll. Konon lumayan dapet $6000 untuk sekali sesi dengan durasi 3,5jam. Akibatnya dokter hanya 2x sebulan ke rumah sakit demi mengejar other income yang menggiurkan. Dalam hal ini perusahaan mampu menginventarisir jaringan pembicara dalam jumlah besar yaitu 49000 orang. Mereka jadi semacam sales promotion secara tidak resmi.

Bila benar dan akurat laporan dari situs Propublica.org dan Naturalnews.com, yang diduga akan segera mengemuka di mainstream media, maka sulit dipungkiri betapa kotor dan serakahnya permainan perusahaan farmasi dengan dokter***

Pandangan saya menurut kasus tersebut merupakan kejahatan kriminal yang cukup besar dan terstruktur rapi oleh pihak-pihak terkait. Kasus tersebut harus segera diselesaikan dengan mengusut seluruh pihak yang terlibat dalam hal ini. Pelanggaran kode etik merupakan hal yang sangat fatal bagi pekerja-pekerja profiesional baik lingkup nasional maupun internasional.

Dilansir oleh:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/08/21/raksasa-farmasi-eli-lily-menyuap-200-juta-untuk-para-dokter-dan-denda-14-milyar-486955.html

*) sumber rujukan:
*Dollars for docs (Eli Lily company), perincian uang suap ada di sini:
http://projects.propublica.org/docdollars/companies/eli-lilly
*GlaxoSmythKline Whisleblower goes public with shocking details of bribary:
http://m.naturalnews.com/news/036499_Glaxo_whistleblower_bribery.html
*Eli Lily admit to more than 200 millions worth of doctor pay-offs:
http://m.naturalnews.com/news/036816_Eli_Lilly_payoffs_doctors.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar