Sungguh mencemaskan! Laporan
investigasi oleh Naturalnews dan Propublica 15-08-2012 membeberkan pelanggaran
etika dan hukum yang dilakukan oleh perusahaan raksasa farmasi Eli Lily yang
berkedudukan di Indianapolis Amerika Serikat. Tahun 2011 tercatat telah
mengeluarkan “dana promosi” $200 juta kepada para dokter. Dan sejak 2009 setuju
untuk bayar denda $1.4 milyar atas kesalahan menjual obat Zyprexa sesuai
tuntutan pengadilan.
Kasus “BigPharma” atau mafia obat
yang diduga menimpa Eli Lily mengingatkan heboh skandal raksasa farmasi GSK
(Glaxo Smythe Kline) Juli lalu yang dikenakan denda $3 milyar akibat
pelanggaran hukum jual obat sejak sepuluh tahun yang silam. Namun besarnya
denda diperkirakan tidak akan menggoyah perusahaan mengingat keuntungan usaha
yang diraup jauh melebihi besaran denda.
“Hanya” $200 juta menyuap para
dokter.
Perusahaan Eli Lily yang telah
berdiri satu abad dan telah menjamah 125 negara termasuk Indonesia dikenal
dengan produk obat prozac, cialis, cymbalta. Kasus terkuak ketika pemerintah
federal sejak 2012 menuntut laporan Biaya Promosi dari perusahaan obat dan
peralatan medis. Situs Naturalnews melempar temuan ke publik. Namun rincian
pengeluaran biaya “uang pelicin” kepada para dokter berasal dari di situs
Propublica.
Pada intinya adalah praktek
pelanggaran kode etik di mana perusahaan obat menyuap para dokter dan praktisi
medis agar menulis resep obat milik perusahaan. Sebagai timbal balik maka
kucuran dollar mengalir ke kantong dokter. Terungkaplah pada tahun 2011 saja
lebih dari $200 juta uang suap dikucurkan buat para dokter yang merangkap sales
tidak resmi.
Dalam investigasi terungkap bahwa banyak
dokter bersedia memberi obat kepada pasien berupa obat “off label”. Artinya
obat dijual tidak sesuai indikasi (peruntukan). Di dalamnya termasuk obat
dewasa tapi diberikan untuk anak-anak.
(it.wikipedia.org)
Menutupi resiko bahayanya Zyprexa
obat schizophrenia.
Eli Lily dikabarkan menutup-nutupi
biaya promosi konon karena sedang tersandung perkara kriminal. Dalam hal ini
FDA (Food and Drug Administration) memberi kesaksian bahwa sejak sepuluh tahun
silam Eli Lily menjual obat Zyprexa dengan cara yang tidak disetujui oleh FDA.
Atas pelanggaran ini perusahaan setuju bayar denda $1,4 milyar sejak 2009.
Sebagai perusahaan raksasa farmasi
denda tersebut bagi Eli Lily and Company tidaklah seberapa mengingat revenue
tahunan lebih dari $20 milyar per tahun. Pemasukan kebanyakan dari penjualan
hak paten utamanya di luar Amerika Serikat.
Investigasi yang dilaporkan
Propublica meliputi lebih dari 10 perusahaan terkemuka. Gejalanya adalah ada
tanda-tanda setelah kasus Glaxo Smythe Kline dan Eli Lily akan segera munyusul
“pasien baru” yang terkena denda milyaran dollar. Biaya suap tentu saja
menaikan harga obat, juga membiarkan terjadinya salah resep.
Dikabarkan para dokter yang
terlibat sudah wanti-wanti agar namanya tidak disebut-sebut telah “dipengaruhi”
oleh marketing perusahaan farmasi dengan imbalan puluhan hingga jutaan dollar.
Tapi lupa kepada pasien yang menjadi korban salah obat dan mahalnya harga obat.
Diungkap pula dokter yang terlibat
menjadi hobi minta diatur agar mendapat jatah jadi pembicara di seminar dll.
Konon lumayan dapet $6000 untuk sekali sesi dengan durasi 3,5jam. Akibatnya
dokter hanya 2x sebulan ke rumah sakit demi mengejar other income yang
menggiurkan. Dalam hal ini perusahaan mampu menginventarisir jaringan pembicara
dalam jumlah besar yaitu 49000 orang. Mereka jadi semacam sales promotion
secara tidak resmi.
Bila benar dan akurat laporan dari
situs Propublica.org dan Naturalnews.com, yang diduga akan segera mengemuka di
mainstream media, maka sulit dipungkiri betapa kotor dan serakahnya permainan
perusahaan farmasi dengan dokter***
Pandangan saya menurut kasus tersebut merupakan kejahatan kriminal yang cukup besar dan terstruktur rapi oleh pihak-pihak terkait. Kasus tersebut harus segera diselesaikan dengan mengusut seluruh pihak yang terlibat dalam hal ini. Pelanggaran kode etik merupakan hal yang sangat fatal bagi pekerja-pekerja profiesional baik lingkup nasional maupun internasional.
Dilansir oleh:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/08/21/raksasa-farmasi-eli-lily-menyuap-200-juta-untuk-para-dokter-dan-denda-14-milyar-486955.html
*) sumber rujukan:
*Dollars for docs (Eli Lily
company), perincian uang suap ada di sini:
http://projects.propublica.org/docdollars/companies/eli-lilly
*GlaxoSmythKline Whisleblower goes
public with shocking details of bribary:
http://m.naturalnews.com/news/036499_Glaxo_whistleblower_bribery.html
*Eli Lily admit to more than 200
millions worth of doctor pay-offs:
http://m.naturalnews.com/news/036816_Eli_Lilly_payoffs_doctors.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar