Gue mau sedikit sharing dengan beberapa moment yang gue alami beberapa bulan terakhir ini. Kampus (eh bukan kampus) lebih tepatnya jurusan yang saat ini gue tekunin meminta gue untuk mengikuti beberapa lomba yang lagi jadi perbincangan hangat diantara kampus-kampus lain. Bukan bermaksut sombong atau senga nih, gue diikutin 2 lomba yang diadakan di kampus Trisakti Jakarta dan kampus UNPAR Bandung.
Dimulai dari tanggal 8 Oktober yaitu lomba yang dinamakan "Kompetisi Rekayasa Kualitas Tingkat Nasional II" ini diselenggarakan oleh Universitas Trisakti dengan beragam sistem yang diimplantasikan dalam lomba ini. Singkat cerita, kami (mahasiswa) yang diikut sertakan dalam lomba berjumlah 6 orang, 2 tim (1 tim = 3 orang). Pagi-pagi setelah subuh, kami berkumpul di stasiun terdekat yaitu Pondok Cina, untuk menyiapkan keberangkatan kita pagi itu. Seperti biasa, kereta yang selalu penuh sesak itu kita gunakan sebagai transportasi tercepat untuk sampai menuju kesana. Dengan sedikit tenaga yang cukup melelahkan akhirnya kami pun tiba di kampus tersebut. Untuk kedua kalinya saya tiba di tempat itu, untuk mengikuti lomba. Terpampang dengan jelas beberapa universitas ternama di jagad Indonesia muncul pada spanduk yang cukup lebar itu. Kami-pun masuk ke dalam, naik lift ke lantai 6 dan disambut oleh meja daftar ulang yang dipenuhi oleh lembar kertas dan goodie bag. Setelah pendaftaran ulang berlangsung kita diminta untuk segera memasuki ruangan dengan segala rundown yang telah disusun oleh panitia.
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan yang ordinary dan pengenalan terhadap materi yang akan dibahas dalam perlombaan. Setelah selesai, kamipun diberikan waktu break untuk mempersiapkan diri sebelum perlombaan dimulai. Tidak lama kemudian, lomba dinyatakan telah dimulai dan kamipun mulai membuka soal. Tanpa perasaan heran, jelas sudah sambutan awal yang ordinary menjadi luntur ketika kami melihat deretan soal-soal abstrak yang harus dipecahkan oleh tim kami. "iyalah, tingkat nasional", ungkapku kepada yang lainnya. Pengerjaan soal pun berlanjut hingga waktu yang ditentukan habis. Seusai sesi pertama, kita diberikan waktu break lagi untuk pengerjaan sesi kedua. Sesi keduapun datang dengan pertanyaan abstrak lainnya. Hopeless, merupakan salah satu ungkapan yang terjadi. Pengumuman babak semi final pun berlangsung. Tanpa disangka-sangka kami disebut dan masuk dalam daftar 20 besar yang tertera dalam semi final. Masih di hari yang sama, babak semi final dilakukan. Sesi ini seperti cerdas cermat dengan soal-soalnya yang masih mencengangkan. Kami mengikuti prosedur yang ada dan kamipun sangat heran ketika pertanyaan hitungan dipaparkan oleh proyektor, tim lain berhasil menjawab hanya dalam hitungan detik. Saya tidak mengerti bagaimana cara mereka mendapatkannya dan yang kami ketahui adalah babak telah usai dan kami tidak masuk ke dalam final.
Itulah pengalaman saya dalam mengikuti lomba yang diadakan Universitas Trisakti pada tahun 2014 ini. Kekalahan merupakan pelajaran yang dapat dijadikan pengalaman dan yang paling penting adalah keberanian kita untuk mengikutinya. Terima kasih atas waktunya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar